March 30, 2012

There's Always Good in Bad


"Menyebalkan!"
mungkin itu adalah kata pertama yang mau aku gunakan untuk mendiskripsikan hari ini. Kenapa? Well, there are many problems I met at school and home. Pertama, jam tangan yang akhirnya dikembalikan olah kakak setelah lebih dari 1 tahun  dia pinjam  HILANG! Lucunya lagi, yang bikin kepala orang-orang rumah sampai geleng kepala adalah, hilangnya jam tangan itu adalah di RUMAH! Gila kan?! Di rumah sendiri kok bisa hilang? Dicari kemana pun enggak ketemu. Dari lantai bawah ke lantai dua, balik lagi kebawah, mengacak-acak lemari-lemari buku, menggeledah tas, mengintrogasi orang-orang, dan sejenisnya dalam kurun waktu 2 hari (hari ini hari ketiga) tetapi hasilnya NIHIL. Kecewa? Banget! Parahnya ibuku malah mengadukan peristiwa hilangnya jam tangan ini ke ayahku yang jelas-jelas baru menyelesaikan tugasnya di luar kota dan akan kembali ke Jakarta HARI INI. Alhasil? Ayah bbm ibu yang isinya kurang lebih (untukku) Dana harus siap-siap saat saya sampai rumah nanti. It's quite easy to understand, isn't it? GOOD. Dan aku cuma bisa pasrah. Berdoa dalam hati semoga malam hari tak kunjung datang, supaya.....enggak ketemu ayah.
Kedua, ada latian volley dan dari dulu aku sangat silly dalam olahraga ini (well, sebenarnya aku sama sekali tak berbakat olahraga kecuali renang). Pasti ending dari main volley adalah: pergelangan tangan merah, sakit dan mempermalukan diri karena yaaa... tak dapat main volley tadi. Dan benar dugaanku. Pergelangan tanganku merah dan terasa menyakitkan. Berita lebih bagusnya lagi: Sit Up 20 kali. Apa-apaan itu? Sudah capek, sakit pula, dan malah di suruh sit up karena bola yang di-serve tak dapat melewati net!
Ketiga... yang paling menyedihkan. Hari ini ada Praktikum Fisika dan biasanya aku paling senang dapat jam pelajaran ini. Gedungnya bagus, nyaman, comfortable, top deh. Tapi tadi itu disaster banget! Tanpa sengaja, aku membakar kalorimeter dengan meletakkannya di atas bunsen. Itu ketidak-sengajaan tentunya. Aku salah meletakkan kalorimeter yang seharusnya kudiamkan. Harusnya aku memanaskan air dengan menggunakan gelas ukur. Di antara kelompok tidak ada yang sadar kesalahan itu karena... ehem kami bercanda nyaris sepanjang pelajaran. Sungguh kejadian tadi membuatku malu. Masalah ganti? Itu tak sebanding dengan rasa malu yang kau alami jika kau memiliki pengalaman yang sama denganku. 
Keempat, rapotku belum juga dilegalisir padahal aku membutuhkannya untuk pertukaran pelajar. Dan acara yang mau kuikuti ini hanya ada sekali di umurku. Untuk ikut pertukaran pelajar, aku harus merupakan murid kelas 10 SMA. Dan itu hanya sekali kan? (Kecuali kalau aku tidak naik, huh jangan sampai!). Aku dan temanku nabila, tadi merasa bahwa kami seperti bola. Ditendang sana dan sini. Keluar TU masuk TU hanya untuk mendapatkan beberapa stamp di atas beberapa lembar fotokopi rapot. HELL! Setelahnya kami akhirnya diterima dan salah seorang pegawai TU berkata bahwa akan segera di stamp. Nyatanya? Sampai jam pulang rapot kami masih belum diapa-apakan! Akhirnya? Kami menunggu lagi dalam waktu (yang menurutku) cukup lama! 
Aku mengumpat...sungguh. Dalam hati terus-terusan aku berkata, kau tau? Aku tak harus menjelaskannya di sini kan?  
Tapi tiba-tiba semua berubah ketika melihat Zack. JANGAN PERGI DULU! Aku bukan ingin menceritakan apa pun tentang zack. Sungguh. Tapi kau harus dengar sedikit ceritaku tentangnya (padahal tadi bilang bukan mau cerita tentang zack).
Jadi saat aku dan seorang temanku melewati pagar sekolah, hendak meninggalkan sekolah, aku bertemu zack and his friends. Cool! kami berjalan berdua dan saat kami melewati mereka salah seorang temannya bertanya, "Pantas dari tadi kau merapikan diri. Ternyata..." <--- maksudnya ini apa? kenapa enggak dilanjutkan? siaaal! Aku mau tau. Mungkin kau mengira aku ini lebih dari over tapi... boleh kan kalau berharap, meski pun harapan itu belum tentu atau tak akan terwujud dan kau mengetahuinya? Aku mungkin terlalu bodoh, aku tidak tau teman zack tadi itu berbicara dengan zack atau temannya yang lain. Tapi debaran jantungku terus berdebar kencang bahkan saat aku sudah tiba di rumah. And whooosh! Entah bagaimana ceritanya, aku merasa mood-ku lebih baik. 
Aku beristirahat sebentar. Mendinginkan diri dalam kamar tidurku yang sedingin es. Bersiap-siap untuk ibadah siang. Setelahnya aku tidak merasa kesal lagi dengan hari ini. 
Pertama, aku dapat menemukan jam tanganku. Dan aku tidak menemukannya di rumah. Melainkan di MOBIL. Sungguh aku benar-benar careless. Dan aku dapat menemukannya hanya dengan satu petunjuk: Ingatanku yang melayang entah bagaimana ke saat aku dan keluargaku merayakan ulang tahun adikku di PIM. Gila memang.
Kedua, diriku dapat berpikir positif setelah memberi keyakinan bahwa hukuman yang tadi diterima saat jam pelajaran olahraga baik untukku. Hey, perutku jadi lebih ramping!
Ketiga, aku mendapat pelajaran hari ini, aku tidak boleh menyepelekan hal-hal yang bahkan sangat kecil (lagi-lagi...). Aku punya pengalaman sekarang, bagaimana sesuatu yang kecil dapat mengakibatkan kecelakaan besar.
Keempat..... aku tak tahu harus berkata apa tentang ini. Lebih tepatnya aku masih bingung. Hei, mereka menjadikan aku dan temanku sebagai bola untuk nyaris dua hari (jika hari ini juga dihitung).
Akhirnya aku dapat menyimpulkan: SESUATU YANG BURUK DAPAT MENJADI LEBIH BAIK UNTUKMU JIKA KAU DAPAT MELIHATNYA DARI 2 SISI DAN BUKANNYA TERUS MENERUS MENYALAHKANNYA. hemmm... *Melihat dari atas ke bawah, dan ke atas lagi* Panjang banget, ya? *muka polos* Okay guys, sorry for wasting your time, but I hope my story can let you help think positive. Hoping you enjoy your day :)


1 comment: