December 25, 2011

Let Me be Your Melody (Part 2)

creation by : Pradana Wulandari
tittle : Let Me be Your Melody
genre : romance, drama
category : Teen

Amy membuka matanya perlahan. Dia belum sadar benar saat itu. Samar-samar ia melihat burung-burung dara yang sedang berkumpul. Membentuk barisan tak teratur. Dirasakannya hangat yang menyelimuti dirinya. Ditengoknya kearah kanan dan ia melihat cowok bertubuh tinggi dan berjaket hitam duduk di sampingnya,  berkacamata hitam, sehitam jaketnya. Terkejut, lengkingannya pun keluar dengan hebatnya. Ia berusaha secepat mungkin untuk menghindar dari cowok itu. 

Tangan cowok berjaket hitam itu meraih lengan Amy. Ditariknya Amy agar tidak terjatuh. “Kamu sudah bangun?” tanyanya lembut. Badan Amy bergetar. Pikiran-pikiran buruk mulai menrayap ke otaknya. Siapa pria ini? Batinnya. Cowok itu menyadari rasa takut Amy. Dilepasnya kacamata hitam yang sedari tadi ia kenakan. “Maaf membuatmu takut” cowok itu meminta maaf. Suaranya agak terasa serak.

Amy menatap cowok itu baik-baik. Cowok itu tampan. Rambutnya kecoklatan, secoklat matanya. Kulitnya putih dan hidungnya mancung. “Siapa kamu?” tanya Amy kemudian. Ditenangkannya detak jantung yang sedari tadi berdegup kencang. “Kamu bodoh, ya? Kenapa kamu masih menyelamatkan aku?” katanya semakin lama semakin cepat. Nafasnya tiba-tiba seperti sedang memburu.

Cowok itu hanya tersenyum. Bersikap tenang. “Bisa kau katakana pelan-pelan?”. Amy membelalakkan matanya. Apa katanya? Maksudnya aku harus bersikap tenang? Tanyanya pada diri sendiri. Amy mengulangi pertanyaannya dengan lebih jelas. Selama berbicara cowok tadi memandangi gerakan di bibir Amy secara seksama. Sebenarnya Amy merasa aneh dengan cowok ini. Tetapi ia mencoba diam dan menunggu jawaban cowok tadi.

“Namaku Alex Verrell. Dan sejujurnya aku, diriku sendirilah yang berpikir satu-satunya orang bodoh adalah kamu.” Jawabnya enteng dan datar. Amy hanya dapat terdiam. Dia sendiri tahu, seharusnya dia berterima kasih kepada Alex yang sudah mau menolongnya. Tapi hidup pun sudah tak ada artinya. “Kamu tidak tahu…” Amy memecahkan kesunyian yang terjadi beberapa saat yang lalu. Nadanya bergetar dan sebenarnya agak sulit baginya untuk berkata-kata.

“Hidupku ini sudah tidak ada artinya lagi! Aku tidak dapat menari balet. Aku cacat! Aku enggak butuh hidup. Hidupku hanya untuk balet dan aku selalu berjuan keras untuk ini. Tapi sekarang? Aku lumpuh! Jangankan menari, berjalan pun aku tak bisa…” Amy tidak dapat melanjutkan kata-katanya lagi. Tangisnya mulai pecah.
Alex mengusap kepala Amy lembut. Kehangatan yang nyaman serasa mengelilingi Amy. Amy hendak melanjutkan perkataannya yang terpotong hingga seseorang dating. Dia terlihat cukup tua dan mengenakan pakaian yang rapi. “Monsieur Alex, saya sudah mencari-cari anda sejak tadi. Sebentar lagi pertunjukkan akan dimulai”

Pria tadi membungkukkan badannya sebagai tanda hormat. Alex berdiri dan menatap mata Amy sambil tersenyum. “Mau ikut? Aku akan menunjukkan kepadamu bahwa dibalik suatu kekurangan pasti ada sesuatu yang lebih baik”. Amy tampak menimbang-nimbang sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya. Alex tersenyum dan menggendong cewek itu. “Sebentar lagi kamu akan masuk ke duniaku yang penuh keajaiban” bisiknya pelan.
***

No comments:

Post a Comment